Kutatap wajah di cermin
Retak
Kelopak mata terbakar
Panas dadaku
Kenapa?
Aku terus menyebrangi jembatan
Runtuh
Letih aku
Jembatan sudah runtuh
Kenapa?
Haruskah aku membangun
Puing-puingnya kembali
Kenapa?
View blog reactions
Lorem Ipsum
8.25.2009
Kenapa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar